
- Belum Banyak Diminati, Budidaya Umbi Porang Punya Nilai Ekonomi Menggiurkan
- Beras Hitam Yang Kaya Manfaat
- WIKA Segera Berubah Status Non Persero
- Dart Energy Akan Akuisisi Salah Satu Hak Kelola Medco
- Crutchlow Finis di Posisi 19 MotoGP Amerika Serikat
- Dukungan penuh dari Orang tua Bagi Karier Jessica Mila
- 3 Cewek K-Pop Paling Hot Jalan Bersama
- Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan
- 7 Efek Buruk dari Konsumsi Obat Tidur
- 5 Buah Penangkal Racun dalam Tubuh
Banyak Gereja yang Tampung Pengungsi Muslim Palestina
Berita Terkait
- Target-Target Serangan Israel di Gaza0
- Inggris Bela Serangan Roket Hamas ke israel0
- Unjuk Rasa Anti-Yahudi Dikecam Eropa0
- Usai Bertempur, banyak Tentara Israel Hilang di Jalur Gaza1
Berita Populer
- Bos Amazon Temukan Mesin Apollo 11
- Dart Energy Akan Akuisisi Salah Satu Hak Kelola Medco
- WIKA Segera Berubah Status Non Persero
- Belum Banyak Diminati, Budidaya Umbi Porang Punya Nilai Ekonomi Menggiurkan
- 3 Cewek K-Pop Paling Hot Jalan Bersama
- Crutchlow Finis di Posisi 19 MotoGP Amerika Serikat
- Foto Bugil Pangeran Harry Beredar
- Beras Hitam Yang Kaya Manfaat
- Usai Bertempur, banyak Tentara Israel Hilang di Jalur Gaza
- Bos Yahoo Bajak 2 Karyawan Google tahun 2018

GAZA - Agresi Israel di Gaza meninggalkan duka mendalam bagi warga Palestina. Tidak hanya kehilangan nyawa, warga Palestina yang selamat harus tega melihat rumah mereka porak poranda dihancurkan Israel.
Penduduk Palestina pun saat ini tinggal di tempat-tempat penampungan sementara. Salah satu tempat penampungan yang ada di Gaza adalah sebuah gereja Orthodoks Yunani, Santo Porphyrius.
Gereja ini menampung hampir 1.000 pengungsi Palestina yang mayoritas bergama Islam. Tidak hanya menyediakan tempat tinggal, Gereja Santo Porphyrius turut memberikan makanan, minuman, selimut, tempat duduk, mainan dan bahkan halaman belakang yang biasa digunakan bocah Palestina bermain sepak bola.
"Kami membuka gereja untuk menolong warga, ini sudah menjadi tugas gereja dan kami akan membantu mereka sekuat tenaga," sebut salah satu pengurus gereja, Archbishop Alexios, seperti dikutip dari Arab News, Rabu (23/7/2014).
"Awalnya ada 600 warga dan sekarang sudah ribuan, kebanyakan dari mereka adalah peremupuan, anak-anak dan orang tua yang kondisinya lemah," tambah dia.
Gereja Santo Porphyrius memang bukan tempat yang paling aman bagi pengungsi Palestina. Pasalnya, tidak lama setelah para pengungsi berdatangan, roket dari Israel menerjang daerah dekat gereja tersebut.
Namun hal ini dapat menjadi bukti bagaimana agresi Israel tidak meruntuhkan semangat warga Palestina untuk tetap bersatu dan saling membantu tanpa memandang ras, etnis atau agama.
Sekedar informasi, warga Kristen Palestina merupakan penduduk minoritas. Jumlah mereka hanya sekitar 1.400 jiwa.
